Saturday, February 19, 2011

Brand Packaging

Banyak cara untuk mengkomunikasikan suatu produk atau jasa dalam kegiatan bisnis, misalnya dengan advertising (periklanan), promosi, personal selling, dll. Banyak pula media yang dapat digunakan, baik yang bersifat Audio, seperti radio, Visual, seperti majalah, bulletin, poster, kemasan produk, dll, maupun yang bersifat Audio Visual seperti televisi, film, pameran, dll. Salah satu dari media komunikasi diatas yaitu pengemasan ( Packaging ).

Ketika seseorang masuk ke supermarket atau hypermarket, selama beberapa menit orang itu menghabiskan waktu mengelilingi rak-rak supermarket, barangkali tidak kurang dari 1000 merek yang dilewatinya begitu saja. Hanya beberapa produk atau merek saja yang menarik perhatian orang itu. Padahal, banyak produk dari berbagai merek yang dipajang, dirancang dan dibuat untuk menarik perhatian dan menawarkan janji kepada orang itu.
Meskipun banyak produk yang serupa, namun yang benar-benar membedakannya adalah nama merek. Nama merek itu pun tidak akan ada artinya apabila tidak didukung oleh visualisasi dari nama itu sendiri yang menarik dan menonjol pada kemasan.

Produsen kini menyadari bahwa kemasan bukan lagi sekedar membungkus dan melindungi produk. Persaingan yang ketat dan sesaknya produk di rak-rak supermarket atau hypermarket memaksa produsen berpikir bahwa selain untuk menarik perhatian konsumen, kemasan mempunyai kekuatan untuk menjelaskan produk dan membantu meningkatkan penjualan. Kemasan kini menjadi media komunikasi. Melalui kemasan produsen dapat berkomunikasi dengan konsumen dan menjelaskan segala sesuatu tentang produk kepada konsumen.

Mengapa kemasan Marlboro berwarna merah ? Menurut penelitian Color Research Institute of Chicago, kemasan merah mempunyai konotasi flavor yang kuat, hijau – seperti yang digunakan Marlboro Menthol – mempunyai konotasi dingin. Sementara itu putih seperti yang banyak digunakan rokok mild, mempunyai konotasi aman. Image tersebut sangat menentukan dalam mengingatkan orang akan suatu brand, terutama saat akan membeli suatu produk.

Kemasan menjadi sangat efektif untuk membuat orang membeli karena kemasan bisa membuat konsumen secara tidak sadar tertarik dan membeli suatu produk. Ketika orang melihat suatu produk dengan kemasan yang bagus, secara spontan muncul emosi. Inilah yang disebut sebagai sensation transference, sebagaimana fungsinya bahwa komunikasi dapat mempengaruhi emosi seseorang. Sekarang konsumen ingin mendapatkan informasi yang lebih baik tentang suatu produk yang akan dibelinya. Konsumen membutuhkan informasi seperti kandungan bahan, nilai kalori, kualitas nutrisi, keamanan, instruksi penggunaan, dan sebagainya. Disinilah kemasan menunjukkan fungsi informasi dari komunikasi.

Kemasan merupakan salah satu factor penting dalam menciptakan dan memelihara asosiasi, image tertentu, dan kualitas produk. Aqua ukuran 250 ml misalnya, desain botolnya anggun dan bahannya yang bening bak kristal menimbulkan image bahwa produk itu premium. Lebih dari itu, kemasan tidak lagi sekedar symbol dari suatu produk tapi juga mengekspresikan suatu identitas, sebagai cermin yang memantulkan kepribadian sebuah produk atau merek. Menurut Harsono Susilo, CEO BedRock Brands Consultants, bahwa sejak awal designer harus menyadari tujuan kemasan dalam konteks dunia komersial ( consumer value ) adalah untuk memberikan identifikasi pengalaman tersendiri sebelum konsumen membeli produk itu. Botol Fanta yang berkontur, menyerupai buah, dan lebih ringan misalnya, mencerminkan identitas anak muda yang fun, friendly, dan exploration.

Kemasan mengatakan banyak hal dan kemasan itu sediri mungkin jauh lebih penting untuk pengenalan kepada konsumen ketimbang nama. Konsumen mungkin benar-benar mengenali suatu produk dari warna, desain dan bentuk. Ia merupakan platform yang perlu terus menerus dimantapkan untuk memperkuat posisi sebuah merek. Kemasan merupakan elemen yang penting dalam pemasaran semua jenis produk. Bisa dibilang, packaging adalah perpanjangan dari promosi. Packaging juga bisa membuat brand awareness ( Top of Mind Brand). Terus-menerus diperbaharui dan desain kemasan yang eye catching merupakan suatu cara untuk memperkuat posisi brand dan membuat menonjol di rak. Ketika mendesain suatu kemasan, designer mempunyai pikiran jauh ke depan yaitu bagaimana caranya ia bisa membuat konsumen terpikat, membeli dan membeli lagi. Kemasan harus bersifat komunikatif dan menjual. Inilah tujuan akhir dari pembuatan brand.

No comments:

Post a Comment